Pages

Blogger templates

Minggu, 23 Mei 2010

Arti Seorang AYAH

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada
Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap
wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-
bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya
pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan
badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya,
ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah
jawaban
Ayahnya.

Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya
tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut
anak
wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti
tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah
kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri
Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi
berkerut-merut
dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya
Ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang
benar - benar
bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan
demikian."
Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi
dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di
dalam mimpi
itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut,
namun jelas
sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu
ternyata suatu
rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama
ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku
membuatnya sebagai pemimpin
keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia
senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa
aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar &
berotot untuk membanting
tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup
kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari
sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal
dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali
dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat
dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya
tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya
basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia
relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu
dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan
membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya
tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya
keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang
demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi
apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai
perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah
memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya
tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan
kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar
selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan &
menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap
Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. &
bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka,
walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap
kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan,
sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-
laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari &
menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia
& BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai
laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap
perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup
keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai
Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di
Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari,
berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik
Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak
wanita itu
merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. " AKU
MENDENGAR &
MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan
yang
begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi
keindahan tangan Ayah...

"Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. So,
lakukanlah yang
terbaik untuknya,…pernahkah anda berpikir 1 jam setelah
membaca tulisan ini Ayah anda meninggal dunia & anda belum pernah
membahagiakanya justru menyusahkanya atau bahkan membencinya,….?”

Selasa, 04 Mei 2010

Malam

Bawaku terbang
Melayang diatas awan
Menembus kegelapan
Melukis keindahan
Tercipta dengan keikhlasan
Penuh harapan
Yang kuharap datang
Sosok wajah rupawan
Pangeran impian
Bawaku melayang terbang
Dikegelapan malam
Hapus segala kegundahan
Tepiskan semua kesedihan
Mengubah kesendirian
Menggantikannya dengan senyuman….

Letih...

Letih,,,
Tlah kurasa kini
Tak kutemui dirimu lagi
Hingga kini ku sudah letih,,
Letih,,
Ragaku tklah pudar memutih
Hanya jiwaku tak mati
Setia menantimu disini
Letih,,,
Hati tlah berbisik
Merintih, menangis
Memanggilku kembali
Namun ku disini
Takkan mampu kaki ini
Jauh melangkah pergi
Pulanglah kembali
Ke palung nestapa kini
Wahai,
Engkau sang kekasih hati…

Dirimu....

Dirimu
Laksana seteguk air di padang tandus
Berikanku seteguk kesegaran, keindahan


Apalah artinya ku tanpamu?
Laksana kupu-kupu kehilangan sebelah sayapnya
Tak mampu terbang
Tak kuat berdiri
Laksana pohon tanpa akar
Tak mampu berdiri, manakala angin menerjang
Laksana rembulan tanpa sinar
Tak mampu berikan sinar terangku
Sinarku adalah senyuman terindah untukmu
Yang slalu ku berikan, manakala tak ada senyuman itu di raut wajahmu

Kepada Seorang Ayah yang Berbahagia


Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu

Saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu

Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku

Hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini

Seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu

Coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan

Kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu

Adakah aku akan melihat orang tuaku??

Sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?

Aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan

Aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan

Menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu.....

Dirimu
Laksana separuh jiwa ragaku
Laksana pelangi di malam hariku
Yang datang temani malam gelapku

Minggu, 23 Mei 2010

Arti Seorang AYAH

Diposting oleh Oky Putri di 00.05 0 komentar
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada
Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap
wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-
bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya
pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan
badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya,
ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah
jawaban
Ayahnya.

Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya
tercenung rasa
penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut
anak
wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya
mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti
tentang Laki-laki."
Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah
kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri
Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi
berkerut-merut
dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya
Ayah menjadi
demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang
benar - benar
bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan
demikian."
Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi
dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di
dalam mimpi
itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut,
namun jelas
sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu
ternyata suatu
rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama
ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku
membuatnya sebagai pemimpin
keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia
senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa
aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar &
berotot untuk membanting
tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup
kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari
sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal
dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali
dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat
dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya
tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya
basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia
relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu
dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan
mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan
membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya
tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya
keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang
demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi
apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai
perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah
memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya
tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan
kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar
selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan &
menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap
Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. &
bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka,
walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap
kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan,
sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-
laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari &
menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia
& BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai
laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya,
senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap
perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup
keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai
Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh
laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di
Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari,
berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik
Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak
wanita itu
merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. " AKU
MENDENGAR &
MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan
yang
begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi
keindahan tangan Ayah...

"Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. So,
lakukanlah yang
terbaik untuknya,…pernahkah anda berpikir 1 jam setelah
membaca tulisan ini Ayah anda meninggal dunia & anda belum pernah
membahagiakanya justru menyusahkanya atau bahkan membencinya,….?”

Selasa, 04 Mei 2010

Malam

Diposting oleh Oky Putri di 20.40 0 komentar
Bawaku terbang
Melayang diatas awan
Menembus kegelapan
Melukis keindahan
Tercipta dengan keikhlasan
Penuh harapan
Yang kuharap datang
Sosok wajah rupawan
Pangeran impian
Bawaku melayang terbang
Dikegelapan malam
Hapus segala kegundahan
Tepiskan semua kesedihan
Mengubah kesendirian
Menggantikannya dengan senyuman….

Letih...

Diposting oleh Oky Putri di 20.39 0 komentar
Letih,,,
Tlah kurasa kini
Tak kutemui dirimu lagi
Hingga kini ku sudah letih,,
Letih,,
Ragaku tklah pudar memutih
Hanya jiwaku tak mati
Setia menantimu disini
Letih,,,
Hati tlah berbisik
Merintih, menangis
Memanggilku kembali
Namun ku disini
Takkan mampu kaki ini
Jauh melangkah pergi
Pulanglah kembali
Ke palung nestapa kini
Wahai,
Engkau sang kekasih hati…

Dirimu....

Diposting oleh Oky Putri di 20.32 0 komentar
Dirimu
Laksana seteguk air di padang tandus
Berikanku seteguk kesegaran, keindahan


Apalah artinya ku tanpamu?
Laksana kupu-kupu kehilangan sebelah sayapnya
Tak mampu terbang
Tak kuat berdiri
Laksana pohon tanpa akar
Tak mampu berdiri, manakala angin menerjang
Laksana rembulan tanpa sinar
Tak mampu berikan sinar terangku
Sinarku adalah senyuman terindah untukmu
Yang slalu ku berikan, manakala tak ada senyuman itu di raut wajahmu

Kepada Seorang Ayah yang Berbahagia

Diposting oleh Oky Putri di 20.32 0 komentar

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu

Saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu

Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku

Hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini

Seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu

Coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan

Kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu

Adakah aku akan melihat orang tuaku??

Sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?

Aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan

Aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan

Menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu.....

Dirimu
Laksana separuh jiwa ragaku
Laksana pelangi di malam hariku
Yang datang temani malam gelapku